September 15, 2014

Cerita Promil dan Pengalaman HSG

Setelah sekitar 10 bulan menikah, belum ada tanda-tanda kehamilan pada saya. Mungkin hitungannya masih sebentar yaa, tapi terkadang muncul perasaan bertanya-tanya setiap kali melihat teman-teman yang baru menikah dan langsung positif. Maksud saya bertanya-tanya adalah munculnya perasaan kuatir akan adanya kelainan seperti kista, miom, dan sejenisnya.

Maka suatu hari, isenglah saya dan suami ke dokter SpOG. Kami ke RS Limijati, dengan dr. SanSan. Saat konsul, saya diUSG dan ternyata tidak ada masalah dengan kandungan saya. Suami juga coba cek sperma. Hasil cek sperma suami memang tidak terlalu baik, tapi menurut dokter ini juga bukan masalah. Saya dan suamipun pulang ke rumah dengan hati senang.

Selang beberapa bulan berlalu, kami mulai berpikir untuk kembali ke dokter kandungan. Kali ini kami menemui dr. Tono di RS Limijati. Dr.Tono ini konon merupakan ahli fertilitas. Saat konsul dengan dr. Tono saya di USG transvaginal. Awalnya rada kaget sih karena gak mempersiapkan mental untuk ini. Tapi karena waktu antara kaget dan di USG nya gak sampai 3 menit, jadinya cuma sempet bengong. Hehehe. Dan ternyata gak sakit koq di USG transvaginal ini. Jadi buat yang bertanya-tanya bagaimana rasanya, saya akan jawab "biasa-biasa aja, tidak menyakitkan" :).
Dari hasil USG, dokter juga mengatakan sepertinya tidak ada masalah. Beliau hanya sempat mengatakan bahwa telur saya kecil-kecil dan siklus menstruasi saya terlalu pendek (24 hari). Tapi beliau belum bisa menyimpulkan apa-apa. Untuk memastikan, kami diminta untuk melakukan HSG. Waktu mendengar kata HSG, saya masih clueless, tapi karena suami sepertinya paham apa itu HSG, jadi saya iya-iya aja. HSG bisa dilakukan di pramita Lab. Dr Tono hanya memberikan surat pengantar.

Keluar dari ruangan dokter, saya kemudian menanyakan pada suami, apa itu HSG. Intinya adalah semacam rontgen untuk melihat saluran telur dan melihat bentuk rahim untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan. Caranya dengan memasukkan cairan kontras melalui vagina. What? Saya langsung panik tuh, kuatir membayangkan prosesnya. Tapi, akhirnya harus memberanikan diri untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan. Saya pun sudah dibekali antibiotik Doxy oleh dr. tono yang harus diminum sebelum HSG s/d proses HSG selesai (harus dihabiskan).

Maka, saya kemudian ke pramita untuk menjadwalkan HSG. Biayanya Rp 750.000. HSG dilakukan antara hari ke 9 -14 siklus haid. Daaan tibalah hari HSG. Saya masuk sendirian (tidak ditemani suami). Si petugas memastikan apakah saya benar-benar mau HSG dan bukan USG. Saya mengatakan bahwa saya memang mau HSG. Si petugas tampaknya tidak percaya. Dia lalu menjelaskan proses HSG. Saya hanya mengangguk-angguk. Saya lalu diminta untuk mengganti baju dan disuruh tidur di tempat tidur yang tidak empuk (halaahh). Cukup lama juga gelisah menunggu si doter radiologi yang sedang bertugas di ruangan sebelah. Gelisah karena memandangi alat-alat yang gede dan terlihat canggih (juga menyeramkan), serta memikirkan bagaimana rasanya HSG.

Akhirnya datang juga si dokter radiologi. Untung saya gak pakai kacamata. Jadinya, gak keliatan alat-alat apa saja yang beliau bawa. Hehehe. Beliau datang bersama 2 petugas perempuan. Saya kemudian disuruh mengambil posisi dengan kaki mengangkang (duh gak enak ngetik kata itu). Singkatnya, cairan kontras pun dimasukkan. Saat hendak difoto ternyata cairan tersebut keluar. Lalu cairan dimasukkan untuk kedua kalinya, dan tetap keluar. Akhirnya yang ketiga kalinya, cairan dimasukkan menggunakan kateter. Saat cairan sudah masuk, lalu difoto dan setelah selesai saya diminta untuk bersih-bersih di kamar mandi. Lalu setelah itu, difoto kembali.

Bagaimana rasanya?
Rasanya mules-mules seperti sakit menstruasi hari I terutama saat cairan kontras dimasukkan. Saat cairan dimasukkan melalui vagina juga rasanya tidak nyaman, tapi hanya sebentar karena yang selanjutnya terasa hanya mules. Setelah selesai, saya diberikan obat pain killer oleh dokternya. Waktu itu yang diberikan adalah mefinal. Saya waktu itu sudah mempersiapkan mefinal juga dari rumah. Jadi, begitu selesai, langsung deh saya tenggak si mefinal. Oia, saya juga diberikan pembalut oleh petugas karena biasanya setelah HSG, akan keluar darah seperti menstruasi. Selesai HSG, saya lanjut ngantor. Tapi ternyata rasa mules-mulesnya masih berlanjut terutama di perut bagian bawah. Rasanya perut bagian bawah seperti menegang. Saya kemudian ke IGD Limijati untuk observasi. Sekitar 1 jam, saya pulang dan perut sudah tidak terlalu sakit. Tapiii, karena minum mefinal saat perut kosong, maag saya pun kumat. Perut kemudian melilit karena maag (bukan karena HSG). Saya sampai 2 hari gak ngantor karena sakit maag ini. Sakit HSG nya bahkan sudah tidak terlalu terasa tertutupi dengan maag -_-.

Setelah hasil HSG di tangan, saya pun membawanya ke dr. Tono. Menurut dr. Tono, tuba saya tersumbat kanan dan kiri. Ia juga mengatakan adanya hydrosalping. Menurut pengalaman dr. Tono, ini biasanya terjadi karena ada infeksi. Infeksi ini salah satunya juga bisa disebabkan karena air. Menurut beliau, jika melihat hasil HSG sepertinya tuba saya tidak harus dipotong. Tapi beliau juga tidak bisa memastikan. Dengan kondisi yang demikian, saya menjadi sulit hamil. Infeksi ini sebaiknya segera diselesaikan agar jangan sampai merusak tuba dan menjalar ke organ lainnya.
Menurut dr Tono, satu-satunya cara adalah dengan laparaskopi operatif (LO). Saat LO, dokter dapat dengan jelas melihat kelainan apa yang terjadi dan merekonstruksi tuba (dengan catatan tuba tersebut masih bisa direkonstruksi). LO akan berjalan sekitar 1 jam dan pasien akan dibius total.

Keluar ruangan, saya masih bengong dan galau. Saya masih belum terlalu paham apa yang terjadi, tapi koq sepertinya menyeramkan. Suami pun menjelaskan ulang ke saya dan setelah membaca banyak artikel di internet, saya mulai paham apa yang terjadi. Saat galau (kurang lebih 2 hari menggalau), saya berpikir banyak hal mengenai hidup dan rencana Tuhan buat saya. Saya yakin bahwa kejadian ini pasti diketahui oleh Tuhan dan sudah menjadi rencanaNya buat saya. Ada sesuatu yang mau Tuhan ajarkan pada saya dan ada sesuatu yang indah yang sudah Dia siapkan. Tinggal saya mau percaya atau tidak dengan rencanaNya ini.

Setelah 2 hari berlalu, saya kemudian memutuskan siap untuk LO dan semoga LO ini dapat berjalan lancar. Saya berdoa semoga tuba saya dapat direkonstruksi dan bisa berbuah hasil "positif".

LO rencanya akan dilakukan tanggal 27 September. Selesai LO, saya akan update kembali cerita saya. Thank you for reading :)

July 16, 2014

Holycow! Bandung

Akhir-akhir ini, setiap pulang kantor (selama ramadhan) saya melewati sebuah restoran baru yang selalu padat. FYI, kantor saya berada di jalan martadinata, Bandung, yang merupakan pusat FO dan Cafe. Kembali ke restoran baru tersebut, ternyata resto itu adalah Holycow! yang konon sudah terkenal di Jakarta. Saya juga sering melihat kehebohan Holycow! ini di dunia maya.

Holycow! terletak persis di sebelah pom bensin jalan Riau dan bersebelahan dengan Richeese Factory. Bentuk parkirannya memanjang dan selalu penuh saat jam berbuka, sehingga selalu menarik perhatian saya untuk melihat "apa sih yang bikin macet" *kepo*.

Suatu hari sang pemilik merk Holycow! Lucy Wiryono menyebutkan bahwa Holycow! Bandung bukan merupakan cabang dari Holycow by Chef Afit. Setau saya, merk Holycow! ini dimiliki oleh si Chef Afit, tapi kenapa tiba-tiba ada Holycow lain?

Setelah mencari tau, ternyata ada 2 macam Holycow! Yang pertama adalah Holycow! Steak House by Chef Afit dengan alamat web www.steakholycow.com dan twitter @steakholycow. Sedangkan yang kedua adalah Steak Hotel by Holycow! dengan alamat web www.hellocarnivores.com dan twitter @Holycow_Radal.

Holycow! by chef Afit dimiliki oleh Afit dan Lucy, sedangkan Steak Hotel by Holycow! dimiliki oleh Wanda dan Wynda.

Pada kedua Holycow! ini, logo,warna dan jenis fontnya mirip. Sama-sama ada gambar sapinya. Bedanya pada Holycow! by chef Afit, di logonya hanya ada kepala sapi. Sedangkan Steak Hotel by Holycow! gambar sapi di logonya full. Yahh, bagi orang awam seperti saya, awalnya tidak menyadari perbedaan ini. 

Menurut kabar yang beredar, awalnya Holycow! ini buka di Radio Dalam (Jakarta). Pemiliknya adalah 2 pasang suami istri yaitu Afit-Lucy dan Wanda-Wynda. Biasa mereka menyebut lokasi resto dengan istilah TKP. Lalu, ntah bagaimana ceritanya, mereka kemudian mengambil jalan masing-masing. Maka lahirlah si 2 macam Holycow! ini. Holycow! by chef afit menggunakan istilah camp untuk lokasi resto,sedangkan steak hotel by Holycow tetap menggunakan istilah TKP.

Saya menulis blog ini karena di twitter, banyak yang mengatakan bahwa Holycow! cabang bandung bukanlah cabang Holycow! dari Jakarta. Bahkan ada yang menyebut Holycow! KW. Tapi, menurut saya ada salah pengertian dalam twit-twit tersebut. Holycow! di jalan martadinata Bandung ini merupakan cabang dari jakarta, tapi bukan cabang dari Holycow! by Chef Afit. Si Holycow! bandung ini cabang Steak Hotel by Holycow!

Ah, saya jadi pusing sendiri sebagai customer. Sudahlah, mari kita nikmati saja sajian wagyu steak nya :)



July 11, 2014

Menghilangkan noda tinta pada casing

9 Juli 2014 merupakan pertama kalinya saya menggunakan hak pilih sebagai warga negara alias ikut nyoblos. Karena belum terdaftar di DPT, jam 7 pagi saya udah ke TPS untuk menanyakan prosedur untuk nyoblos menggunakan KTP (alamat KTP saya sesuai dengan lokasi TPS). Setelah mengetahui prosedurnya, saya kemudian datang lagi jam 12 dan proses nyoblos pun selesai saya lakukan.

Namun inti cerita saya kali ini sebenernya bukan tentang pemilu. Tapi tentang si tinta pemilu di jari kelingking kanan saya ini :

Jadi setelah nyoblos dan sibuk foto selfie, saya lalu menguploadnya di path dan twitter. Saya juga sibuk mencari-cari berita pemilu melalui tablet yang saya pegang. Keesokan harinya, saya baru menyadari bahwa tinta pemilu mengotori back cover tablet saya yang berwarna putih. Tintanya menyebar hampir di seluruh bagian back cover. Saya panik dan langsung mencari minyak kayu putih untuk membersihkannya. Ternyata tinta tidak bisa hilang. Saya juga sempat menggunakan baby oil, tapi tinta tetap tidak bisa hilang.

Saya kemudian memikirkan cara lain, yakni menggunakan aseton. Namun cara tersebut tidak jadi saya gunakan, karena pengalaman sebelumnya, saat membersihkan hardcase smartphone, yang kemudian terjadi adalah gambar di hardcase juga ikut bersih :))

Karena tidak tau apalagi yang bisa membantu membersihkan tinta ini, saya mulai mencari di google. Dan, saya mencoba salah satu anjurannya yaitu menggunakan hand gel. Hand gel yang saya gunakan bermerk Nuvo. Saya coba sedikit demi sedikit, and... It works! Yeay,back cover tablet kembali bersih seperti sedia kala.

May 19, 2014

Review Kontiki Photography

Tiba-tiba saya teringat 1 vendor pernikahan yang belum sempat saya review, yaitu KonTiki Photography. Seperti nama kapal kan? Yah, saya juga merasa begitu saat menemukan vendor ini. Pertama kali nemu vendor ini di sebuah wedding expo di Pusdai. Kala itu, saya dan suami memang sedang mencari-cari vendor untuk foto dan video. Setelah berkeliling-keliling dan membandingkan beberapa vendor, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan KonTiki. Harganya kurang-lebih sama dengan yang lainnya, hanya kami merasa lebih klop dengan hasil fotonya, klop juga dengan pemiliknya dan suka dengan output puzzlenya. Jadi, untuk urusan Prewed, Wedding Photo dan Video, kami serahkan ke mereka. Supaya lebih jelas, biar foto yang bicara :)

Lokasi Prewed : Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung
PS : Foto-foto prewed ini belum diedit dan no filter :)














Oia, ini nih yang tadi saya sebutkan mengenai ouput puzzle. Outputnya ada yang berupa puzzle dan di dalamnya ada lampu, sehingga kalau lampunya dihidupkan, fotonya jadi ikut nyala (semacam neonbox gitu) :




Untuk foto di hari H, saya salut juga sama tim fotografer ini. Staminanya tetap terjaga dari jam 3 pagi sampai jam 8 malam. Yaaa, namanya juga nikahan batak :D.













Kekurangannya, Hasil jadi foto dan videonya cukup lama. Sekitar 4 bulan. Tapi waktu ngeliat hasilnya, kekurangan itu jadi terlupakan. Hehehe. Apalagi waktu itu mba Riri ngasih hasil foto pembesaran berupa canvas photo 3D. Jadi, di perjanjian awal, aku dapet 4 foto pembesaran ukuran 20R (termasuk frame). 2 udah dicetak untuk display prewed di Hari H. Sedangkan 2 lagi, untuk output foto wedding. Setelah acara beres, aku request ke mba Riri supaya output yang 20R nya 1 aja, tapi minta dicetak canvas. Ini nih penampakannya :




Silahkan loh kalau ada yang berminat menggunakan jasa KonTiki.
Webnya : www.kontikiphotography.com
CP: Riri 0813 222 77 222



January 30, 2014

Service Catokan Babyliss di Bandung

Minggu lalu, di pagi hari yang cerah, ketika saya sedang siap-siap ngantor, dan rambut sedang megar karena baru keramas, saya pun menjalani rutinitas catok -mencatok. For info, rutinitas ini sudah saya jalani selama 4 tahun terakhir (fiuuhh). Dan catokan yang saya gunakan saat ini adalah Babyliss Pro, berikut penampakannya :



Nah waktu saya lagi serius catokan, tiba-tiba catokannya berasa dingin dan alhasil rambut saya gak bisa lurus. Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata setiap kali kabelnya disenggol, catokannya langsung mati :(. Buat saya, ini masuk kategori serangan fajar karena saya gak bakal mau keluar rumah kalo belum catokan :)). Untungnya, hari itu saya diselamatkan oleh sebuah catokan lama yang berukuran kecil. Ya, Walaupun prosesnya jadi lama, tapi setidaknya rambut saya bisa lurus dan saya jadi bisa ngantor. Hehehe.

Kembali ke catokan yang rusak. Berhubung si catok masih garansi, saya pun membawanya ke tempat pembelian yaitu di Toko Mahmud. Lokasinya di Jln. Mahmud (belakang Istana Plaza, Bandung). Setelah menjelaskan permasalahannya kepada BA, ia menyarankan untuk mengirimkan barang ke kantor pusat Babyliss di Jakarta. Dan pengiriman barang dari Mahmud ke Jakarta hanya ada pada hari Rabu. Sedangkan saat itu, saya datang di hari Jumat. Belum lagi, untuk proses service antara 2 - 3 minggu. Kadang-Kadang bisa sampai 1 bulan. Apa yang akan terjadi dengan si rambut megar dan keriting ini kalo harus hidup tanpa catokan selama 1 bulan??! Dan karena sisa garansi saya kurang dari 6 bulan, jadi yang free hanya service. Jika ada suku cadang yang diganti, biayanya akan dibebankan pada saya. Duuhh, ribet deh pokoknya. Akhirnya saya meminta alternatif lain untuk service. Si BA mengatakan bahwa di sebelah toko Mahmud, ada tempat service catok, hair dryer dan alat-alat salon lainnya. Tapi, untuk biaya servicenya, harus saya tanggung sendiri.

Saya pun melipir ke tempat service. Ternyata ada connecting door dari toko mahmud ke tempat servicenya. Saya menceritakan mengenai kerusakan catokan pada si mba receptionist. Si mba pun memanggil teknisi untuk memperkirakan lama pengerjaan dan biayanya. Setelah dicek beberapa menit oleh teknisi, ia langsung mengatakan bahwa permasalahnnya ada pada pangkal kabel. Waktu pengerjaan 1 minggu dan biayanya Rp 30.000. Saya mencoba menawar waktu pengerjaan agar bisa lebih cepat. Namun si teknisi langsung melipir dan saya hanya bisa pasrah menunggu.

1 minggu kemudian, saya disms oleh Mahmud Service bahwa catokan saya sudah selesai diperbaiki. Pada jam makan siang, saya langsung cus ke Mahmud. Saya mencoba menggunakan catokan tersebut, dan memang sudah kembali normal. Namun, karena diperbaiki di pangkal kabel, pada bagian tersebut harus diplester dengan selotip hitam. Kata si mba receptionist, jika nanti ada kerusakan lagi, bisa dibawa kembali dan tidak dikenakan extra charge (katanya loh yaaaa)

Saran saya, bagi yang memiliki catokan sejenis, perhatikan cara menggulung sesudah digunakan. Kesalahan saya adalah, saya sering menggulung kabel dimulai dengan menekuk bagian pangkal kabel. Maka, sejak kejadian ini, saya membiarkan kabelnya terurai di laci seperti gambar berikut :

Keterangan gambar : Kiri catokan, Kanan Hair Dryer. Sedangkan Kain itu saya gunakan untuk mengalasi catok saat digunakan agar panasnya tidak merusak meja

Doa saya, semoga catokan ini berumur panjang dan tidak berulah lagi. Saya terlanjur cinta dengan catokan ini karena ringan, cepat lurus dan licin. Selain itu, setelah selesai catokan, rambut gak terlalu "bau gosong".  Namun, harganya memang cukup mahal buat saya. Butuh waktu berpikir sekian lama untuk saya memutuskan membeli catokan ini. Jadi, kalo sampai catok ini rusak, saya belum tentu sanggup beli lagi. Huhuhu :(

January 24, 2014

Review Tempat Spa dan Refleksi di Bandung

Dari kecil, setiap kali sakit, mama pasti langsung mijetin atau dikerokin pake bawang merah. Rasa-rasanya, walaupun udah ke dokter dan minum obat, kalo belum dipijet tetep aja ngerasa belum sembuh. 
Nah, sampai sekarang kebiasaan itu terus terbawa. Mulai ngerasa gak enak badan, langsung deh pengen dipijet. Masa-masa kayak gitu, biasanya bikin kangen rumah.  Pengen dipijetin mama. Lah jadi curhat :D. Tapi sebagai anak rantau, gak mungkin si mama diimpor cuma buat mijet. Jadi deh saya suka mencoba tempat-tempat spa dan refleksi. Kalo lagi pegel,biasanya langsung cus ke tempat yang pijetnya maknyos. Tapi kalau sekedar relaxing dan perawatan, saya biasanya lebih memilih tempat spa. Untuk yang setipe dengan saya, mungkin referensi tempat spa dan refleksi di bandung ini bisa bermanfaat. Berikut reviewnya :

Everyday Spa
Lokasi : graha manggala siliwangi.
Ruangannya terdiri dari sekat-sekat, dipisahkan oleh gordyn dengan penerangan remang-remang dari lampu yg ditempelkan di dinding masing-masing sekat.
Saya pernah mencoba paket bali boreh (1,5 jam). Utk massagenya, so so. Teknik memijat ala salon pada umumnya. Tidak selalu tepat pada bagian yang sakit. Untuk lulur, saat dioleskan akan terasa hangat karena bahannya sudah dicampur dengan air hangat. Namun setelah dibalurkan, proses scrubbing tidak terlalu terasa. Jadi hanya seperti mengoleskan masker. Buat saya sih, rasanya kurang bersih. Selesai treatment, dilanjutkan dengan mandi. Namun, setelah mandi,tidak disediakan body lotion.
Minuman yg diberikan setelah treatment : bandrek

Mon reve
Berlokasi di jalan sumatra. Sekompleks dengan sushi tei.
Beberapa kali kesini, selalu ada promo diskon sebesar 40% dengan menggunakan kartu kredit mandiri. Saat pertama kali masuk, pasti akan kaget karena ternyata tempatnya luas dan suasananya relaxing (dari luar trrlihat sempit dan biasa banget). Menurut saya, tempat dan suasananya lebih nyaman dibanding everyday. Ditambah lagi, harganya setelah diskon menjadi lebih murah. Saya biasa mengambil paket massage dan lulur. Setelah diskon biayanya sekitar 108rb.
Ruangannya dibagi menjadi sekat-sekat dan dipisahkan oleh gordyn. Ada suara air mengalir dan relaxing music. Ruangannya juga bersih dan rapi. Seperti tempat lainnya, sebelum memulai perawatan, kaki akan direndam beberapa menit sambil dibersihkan. Untuk massage, nilainya 7 dari 10. Hanya untuk relaxing, tidak untuk menghilangkan pegel-pegel. Scrubnya not bad. Cukup bersih. Selesai treatment, kita akan disuguhi teh dan biskuit.

Martha tilaar
This is my favorite place for spa. Lokasinya di ciumbeluit (seberang apartemen ciumbeluit).
Saat memasuki outlet, wangi rempah dan bunga langsung tercium. Receptionist akan langsung  menawarkan berbagai paket perawatan yang tersedia. Yang menjadi favorit saya disini adalah silky radiant, terdiri dari massage, body steam, scrub, masker dan rendam susu. Harganya 248rb. Kadang-kadang kalau lagi ada promo kartu kredit, harganya bisa menjadi 210rb. Treatment ini pengerjannya lebih dari 2 jam. Buat saya, nilainya 9 dari 10. Scrubnya bersih dan rendam susunya bikin kulit terasa lebih cerah. 
Selesai perawatan, therapist akan menyediakan minuman. Pilihannya ginger tea atau lemon grass. Saya selalu request lemon grass disini. Dan rasanya itu segeerr! Sampai-sampai saya pernah googling resep lemon grass disini karena pengen bikin sendiri di rumah :)). Selain minuman, disediakan juga biskuit. 

Zen reflexology
Saya pernah mengunjungi zen yang di jalan riau (depan FO summit).
Untuk harga dipatok per jam. Sorry gak bisa share harga karena saya lupa :)).
Ruangannya remang-remang dan relaxing. Di cabang riau ini hanya tersedia refleksi. Therapist melakukan massage pada titik-titik tertentu dan setelahnya badan terasa lebih ringan. Karena disini fokus pada refleksi, massagenya menurut saya lebih pas jika dibandingkan dengan Mon Reve dan Everyday.

Thai Massage Dago
Tempat ini berlokasi di daerah dago, bersebelahan dengan Thai Palace. 
Suasana outletnya tidak terlalu relaxing. Mungkin karena fokusnya  bukan untuk spa, namun massage. Tempat treatmentnya juga disekat dan masing-masing sekat penampakannya seperti rumah makan lesehan.
Saat perawatan, kita akan mengganti baju dengan semacam daster kimono. Disini pemijatan tidak menggunakan oil. Jadi fokus pemijatan hanya pada titik-titik tertentu. Ini memang pas banget buat yang lagi pegel. Si therapist biasanya tau dimana titik-titik yang kaku. Setelah selesai, badan rasanya enteng banget. Untuk harganya, sekitar 150rb utk 1,5 jam. Buat yang lagi pegel, tempat ini recommended.

NE  Salon Dago
Dulu waktu NE dago masih buka, saya sering massage disini. Dan saya cuma mau sama therapist yang bernama Bu Tia. Bu Tia ini pijetannya pas. Teknik pijet menggunakan oil dan dia tau bagian-bagian mana yang sakit dan pijatannya akan mengendurkan urat-urat yang tegang sehingga pegel-pegel pun hilang. Sayangnya, sekarang NE dago sudah tutup dan si Ibu Tia pindah ke sebuah salon di Paskal Hyper Square. Tapi karena lokasinya terlalu jauh dan rawan macet, saya belum pernah kesana lagi deh.

Bersih Sehat
Berlokasi di sayap jalan Riau, tepatnya di jalan Sultan Agung tirtayasa.
Outletnya cukup besar. Disini, sebaiknya kita booking dulu karena selalu rame terutama di weekend. Harganya mirip dengan Everyday Spa. Untuk massage, tekniknya mirip dengan ibu Tia di Neo dago. Menggunakan oil dan pijetannya pas di titik-titik yang sakit. Untuk suasana, standard. Tidak senyaman di martha tilaar atau di mon reve. Namun,jika ingin menghilangkan pegel setelah berwisata di daerah jalan riau sekitarnya, tempat ini bisa menjadi pilihan.

Harumi Home Spa
Saya memilih Harumi untuk perawatan prewedding. Ini adalah jenis layanan spa di rumah. Jadi, therapistnya yg akan datang dan perawatan dilakukan di rumah kita. Ya,ini bisa jadi solusi menghindari kemacetan dan saat selesai perawatan, kita bisa langsung tidur deh. Biayanya untuk scrub dan body mask 75rb.Saat dateng, si therapist membawa 1 tas yang berisi peralatan dan bahan. Selama perawatan, akan dinyalakan aroma therapy untuk membuat suasana lebih nyaman. Scrubnya bersih dan memuaskan. Therapist juga ramah dan jujur. Setelah selesai treatment, biasanya therapist akan membersihkan bekas scrub yang tercecer. Jadi kita gak perlu repot bersih-bersih sendiri :). Untuk yang males keluar dan bermacet-macet di jalanan, Harumi bisa jadi bahan pertimbangan.

Goki Family Refleksi
Lokasinya ada di Jalan Terusan Jakarta (Antapani). 
Saya nemu tempat ini karena saat itu lagi libur lebaran dan pengen banget pijet. Tempat lain masih pada tutup dan banyak juga tempat refleksi yang udah full booked. Eehh, pas udah frustasi nyari tempat, akhirnya nemu si Goki Family ini. Harganya cukup terjangkau. Body massage 1,5 jam, harganya 100rb, kalau 2 jam, harganya 125rb. Tempatnya juga cukup nyaman, bersih, dan suasananya khas tempat spa dengan penerangan yang redup. Antar tempat tidur, dipisahkan oleh gordyn. Buat yang suka dan udah biasa dipijet, pijetan disini maknyooss banget. Di antara semua tempat spa dan refleksi yang pernah saya jalanin, pijet paling best ya di tempat ini. Mijetnya tenang, gak terburu-buru dan pas banget di titik yang sakit. Selain itu pijetannya menyeluruh, sehingga setelah selsai badan terasa plong. Kalau mau kesana, coba cari mba wiwi. Dia tuh yang pijetannya mantep.

Sekian review dari saya. Apabila ada yang ingin menambahkan, just leave your comment.
Thanks for visiting :)

December 13, 2013

Review Missha Perfect Cover BB Cream

Kulit saya termasuk jenis yang berminyak dan acne prone. Sudah berbagai jenis perawatan wajah sudah saya coba untuk menghilangkan jerawat. Yang namanya jerawatan di seluruh wajah juga udah pernah saya alami. Belum lagi perkara menghilangkan bekasnya. Sudah satu tahun terakhir ini, saya menggunakan Erha Clinic dan so far, cocok dengan perawatan disini. Walaupun wajah saya gak sampai licin-licin banget, setidaknya jerawat sekarang sudah jarang muncul. Bekas jerawat juga sudah mulai tersamar. Tapi yang namanya komedo dan pori-pori besar itu, tetap sih jadi makanan sehari-hari.

Perkara lain dari kulit wajah berminyak seperti saya adalah, muka jadi cepet kusam. Udah dibedakin, 1 jam kemudian udah dekil kayak gak bedakan. Sempet juga saya pakai mineral foundationnya Revlon. Tapi tetep aja gak bertahan lama di wajah saya.  Dulu pernah kepikiran juga mau pakai foundation supaya bedaknya lebih nempel, tapi kan ada constraint juga. Kalo tiap hari pake foundation, bisa bikin muka jadi jerawatan lagi.

Sampai suatu hari, The Body Shop mengeluarkan produk All in one BB cream. Waktu saya mencoba testernya, saya langsung suka karena noda-noda jerawat dan bekas jerawat jadi tersamar dan pori-pori besar juga bisa disamarkan. Saya kemudian mulai menggunakan BB cream ini. Namun ternyata, setelah seminggu pemakaian, saya mulai jerawatan dan setelah dihentikan, jerawat mulai berkurang dan wajah kembali normal. Tapi yang namanya sudah terlanjur suka, saya kekeuh pengen coba lagi. Akhirnya, saya coba lagi deh menggunakan BB cream ini dan si jerawat kembali bermunculan. Dan setelah mencoba beberapa kali, akhirnya saya menyerah dan tidak lagi menggunakan BB cream dari The Body Shop ini. Hiks :( 

Pencarian menemukan BB cream yang pas pun berlanjut. Setelah membaca beberapa review tentang BB cream, saya kemudian memutuskan untuk mencoba BB cream dari brand Missha (shade 23). Walaupun banyak yang mereview bagus, apabila tidak dicoba di kulit wajah kita masing-masing, kita tidak akan pernah tau kecocokan kulit kita dengan produk tersebut.  Maka saya kemudian membeli sample, yang saya beli di miss lie

Setelah penggunaan sekitar 3 minggu, saya merasa cocok dengan produk ini dan repurchase dengan ukuran 20 ml di chic princessa .Saat ini, saya sudah menggunakannya selama 6 bulan dan so far, puas dengan hasilnya. 
  • Covernya cukup bagus (75% tersamar) 
  • Hasilnya natural (gak keliatan usaha banget buat dandan, hehehe)
  • Tidak membuat jerawatan di wajah saya 
  • Makeup jadi lebih tahan lama, sekitar  6 jam masih terlihat bagus dan gak kusam. Agak berminyak di daerah T, tapi tinggal di usap dikit menggunakan tissue, dan wajah saya kembali seger.

Untuk membersihkan, saya biasanya menggunakan produk pembersih dan penyegar dari Mustika Ratu, baru kemudian dilanjutkan menggunakan facial wash dari erha.

Agar lebih jelas, berikut adalah kemasan produk dan saat produk digunakan :


Ingredients (semoga tulisannya kebaca)



Before - After

Sekian review mengenai missha BB cream.Selamat mencoba!

Linkie ♥

Text Widget

Total Pageviews

Welcome!

Recent Posts

 

Template by Best Web Hosting